Kamis, 07 Februari 2013

SECRET ADMIRER! *cerpen



*My SECRET Admirer*

“Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing!!! Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiing!!!!”

“TIDDDDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKK!!” waktu menunjukkan pukul 6 pagi, bergegas aku mandi dan makan. Hari ini adalah hari pertamaku masuk Kuliah dan OSPEK pertamaku. Aku tak mau melewatkan hari ini dengan kesialanku seperti tahun lalu saat MOPD SMA, waktu MOPD SMAku sangatlah tidak menyenangkan karna keterlambatanku, kakak kelas menertawakan dan menghukumku habis-habisan, aku disuruh keliling lapangan menggunakan baju super kotor dan tidak lupa tas kardus berbentuk bintang.
Oh ya! Dan tak lupa dua kuncir dirambut bagusku ala-ala jinny o jinny di acara televisi waktu ku kecil. Semua teman-teman seangkatanku melihatku dengan penuh tawa, aku hanya bisa membalas senyuman pada mereka yang menertawakan aku. Hari itu pula aku berkenalan dengan sahabatku, Elena. Dia cantik, baik, dan dia juga mempunya lesung pipi. Tak lupa temanku yang super jail (Ferri), dia tidak takut dengan siapapun sampai Pak Roy guru sejarah kami yang galaknya minta ampun dikerjai juga dengannya, tapi berkat Ferri-lah aku bisa bertemu dengan pacar pertamaku, Doni, masa-masa SMA-ku sebenarnya cukup terbilang indah, disamping aku dan teman-temanku sebagai pusat perhatian disekolah dengan sebutan “GANG VENUS” ataupun dengan prestasiku disekolah. Gang Venus selalu berkumpul di rumah pohon belakang sekolah, bersantai dan …………….

“Keyla? Key keeeeeyla!!” Seketika lamunanku buyar akan panggilan mamaku.

“Apa ma?” sentakku kaget.

“Mama sudah membuatkan sarapan untukmu! Jangan lupa dimakan ya” kata mama yang sangat cantik dan sangat sayang padaku

“Pagi lalaaaa!!” Kata kakakku yang super nyebelin. dia memanggilku lala karna jika melihatku seketika film Teletubis ada dihadapannya, bukankah itu suatu keautisan ?

“Pagi Jojo!” jawabku. Sebenarnya sih nama dia Joshua, berhubung dia memanggilku dengan sebutan lala, maka aku panggil saja dia Jojo..

Ku lihat jam tanganku waktu menunjukkan pukul 7, aku panik dan tidak sempat sarapan sehingga aku pun membawa makanan itu ke kampus. Pagi ini aku berangkat ke kampus dengan kakakku, aku bersyukur sekali karna aku tidak satu universitas dengannya. Selama perjalanan aku hanya berdiam diri dan aku hanya menatap jalan sambil melamun memikirkan apa masa kuliahku akan indah seperti masa SMAku?




Setibanya dikampus, aku melihat suasana yang ada, aku mencari-cari tempat untukku beradaptasi dengan universitas ini, setelah menoleh-noleh aku menemukan tempat yang cocok, suasana hening dan pemandangan pepohonan yang indah, segera aku duduk dan aku menyetel musik.

“Pukul 7.00! masih ada waktu 15 menit untuk santai hahahaha” kataku dalam hati

Aku mendengarkan musik dan memakan cemilan yang ku bawa tadi pagi, dengan santai dan mengikuti alunan lagu. Seketika aku terpanah akan cowo yang berdiri membawa suatu pengeras suara, aku merasa salting ketika dia jalan kearahku dengan gaya yang stay cool dan menebarkan pesonanya, akupun merapihkan rambut panjangku dan mencoba menjadi wanita anggun saat nanti berhadapan dengannya

“Hey? Lo mahasiswi baru disini?” Dia mengulurkan tangan mulusnya itu, aku merasakan gugupnya hatiku dan merasa orang paling cantik di kampus ini dan seketika aku melamun dan memikirkan apa yang terjadi jika aku bersanding dengannya.

“heh? Heeemm.. Keyla… Yaaps bener nama gue Keyla, gue mahasiswi baru disini” Kataku menjawab dengan suara halus ala-ala putri raja yang turun dari kereta kencana disambut oleh pangeran tertampan dan ku pun menjabat tangannya.

“Nama gue Dehan, gue udah senior disini, dan lo? Ngapain lo disini, cepetan sekarang lo ke lapangan! SEKARANG!” Kata dia membentakku.


Sentak aku kaget dengan perubahan kata kata dia padaku, rasanya aku seperti dibawa terbang oleh pesawat terbang melewati 7 rasi paling indah dan dilempar keluar dan jatuh dihempasan lautan dalam bersama bajak laut yang super ganas. Setelah aku melihat jam tanganku ternyata waktu menunjukkan pukul 7.20, pantas saja dia memarahiku, sebenarnya ada perasaan kesal dari diriku , tetapi karna ketampanannya perasaan itu berubah derastis!.



“Baris semuanya!” Kata kakak senior.

Aku mengetahui siapa kakak cewe senior itu, sebut saja Alexandra Mikhalian, tetapi semua orang memanggilanya Exan.

“Besok kalian harus bawa karung, baju putih, sandal jepit dann …. “ seketika perkataan senior itu dipotong oleh seorang mahasiswa yang baru.

“maaf kak telat” kata cowo yang datang terlambat.

“Kenapa telat? Tidak masalah, silahkan duduk” kata kak Exan.

Aku terheran dengan perkataan kak Exan yang super lembut itu, Kurasa kak Exan suka dengannya. Cowo itu duduk sebelahku dan dia mengulurkan tangannya padaku

“hey, Rian” katanya padaku

“Keyla” senyum dan menjabat tangannya.

Setelah aku berkenalan dengannya, kita melanjutkan aktifitas yang sebelumnya kita lakukan.

Setelah jam 12, aku pergi ke kantin kampusku, bersama Rian dan Febri. Febri adalah cewe pindahan dari luar kota, mukanya sangat anggun, mungkin dia adalah putri kerajaan atau keraton-keraton gitu atau mungkin karena baru kenal kali yah makanya dia sangat menjaga imagenya




Hari Sabtu aku terduduk di bawah pepohonan yang kemarin aku datangi. Melepas lelahku karena, selama OSPEK ini aku merasa telah menjadi seperti bebek-bebek mereka yang disuruh apapun, telat disuruh push up, ngeluh di bikin tambah capek, ngobrol saja di bentak-bentak. Tetapi setelah aku mengingat-ingat hari ini adalah hari terakhir OSPEK-ku aku merasa semangat. Febri dan Rian datang ke arahku, aku menyambut mereka dengan lambaian tangan

“hey, key.. Ini ada bunga untukmu” kata Febri,

“Dari siapa ?” jawab ku terheran.

“Terima aja key hahaha” kata Rian menjawabnya.


Aku berharap bunga ini dari Dehan, cowo tampan yang membentakku di bawah pepohonan kemarin, menurutku itu so sweet, karna dia mengajak ku berkenalan, walaupun dengan cara yang menurutku bikin nyesek, tapi tetap saja dia mengajakku berkenalan, dengan senyuman manisnya itu.



Sampai dirumah, mamaku memberi aku box dan pita merah diatasnya beserta bunga mawar seperti bunga tadi yang ku terima. Aku membuka box itu dikamarku. Setelah ku buka, ada sebuah surat yang ada di atas kado itu. Setelah aku baca surat itu, Dehan hadir pada pikiranku lagi. Apa benar itu Dehan? Memang kata teman-teman OSPEK-ku Dehan selalu melihat kearah dimana ada aku, mendengar itu betapa melted-nya aku. Kado itu berisikan sebuah boneka dolphin warna biru dan bertulisnkan “Love You!’. DEHAAAAAAAAAAAN!!! Girangku, aku tak percaya akan hal ini, bagaimana Dehan tau rumahku? Apa mungkin Dehan menanyakan alamat rumahku pada teman-temanku?


Aku terus memperhatikan boneka yang ku terima, terakhir kali aku mempunyai secret admirer waktu aku kelas 2 SMA. Anak basket, tinggi, putih, ganteng dan itu adalah pusat perhatian disekolah, namanya Wira A.F. Dia selalu meletakkan sebuah puisi, kata teman-temanku dia orang yang sangat romantis, saat valentine dia menyatakan perasaan didepan semua teman sekelasku, menyalakan proyektor yang seakan-akan sudah tersedia dikelas dan aku menonton film yang sebenarnya cukup romantis, tetapi aku tak menerima Wira karena temanku Elena menyukainya, karena hal itu aku dan Elena bermusuhan dan hampir membuat gang Venus bubar.



Saat aku dikampus, semua orang menatap saat aku berjalan menuju gedung utama, sontak Febri datang dan menarik tanganku membawa ku ke sebuah mading yang berada didekat kelas Dehan.

“Apa!!” kata ku kaget.

Aku melihat sebuat surat cinta yang ditempelkan pada tengah-tengah mading, aku bertanya-tanya apakah itu Dehan? Apa Dehan seromantis ini?, lamunanku buyar karena bel berbunyi tanda pergantian kelas.

Sesampainya aku dikelas, aku kaget karena ada surat diatas meja guru yang bertuliskan namaku. Tulisan ini benar-benar tak bisa ku terawang. Kertas demi kertas dari secret admirerku sudah ku simpan bersama kado yang ku terima, aku selalu bertanya-tanya apakah ini dari Dehan? Atau selama ini orang yang aku kenal tetapi aku tak mengetahui perasaannya? Jangan-jangan… Rian? “TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK!!!!” teriakku saat Dosen sedang mengajar, sontak Dosen itu menyuruh aku keluar dari kelasnya. Dengan perasaan super malu dan kesal aku keluar dari kelas itu dan menunggu Febri dan Rian di kantin.

Selama dikantin aku hanya menghabiskan waktuku dengan minum soft drink saja, Dehan datang dan duduk dihadapan ku, aku merasa sangat gugup.

“Masalah di mading? Apa lo tau siapa pengirim itu?” Kata Dehan

“enggak.. kakak? Tau siapa? Kasih tau gue donk. Lo tau gak, gue di keluarin sama dosen Cuma gara-gara mikirin siapa secret admirer gue!” kata ku antusiastik.

“Nanti lo bakalan tau, gue cabut dulu ya ada urusan” kata Dehan dan mengeluarkan sebuah surat dan ia berikan padaku

Isi surat itu hanya dituliskan tangan, nothink special dikertas ini, “Lo gak usah cari tau tentang gue key, lo bakalan tau nanti siapa gue sebenernya, tunggu tanggal mainnya! Oke darl! J “ Karena terlalu antusiastik dengan perkataan itu, selama perjalanan pulang aku hanya tersenyum. Kenapa Dehan harus nulis “Secret Admirer” sedangkan gue udah tau siapa secret admirernya. BETAPA SO-SWEETnya LO SAMA GUE HAN!!!. Kataku dalam hati.

Sesampainya dirumah, aku bergegas mengambil pulpen dan kutulis semua yang ada dipikiranku.













J




Setelah ku buat surat ini, tak lupa aku menghiasnya dengan berbagai warna coretan pencil dan dengan goresan harapan agar aku mengetahui siapa yang selama ini menjadi secret admirer-ku.

Sesampainya dikampus, aku bertemu dengan Dehan, segera aku memberikan surat ini untuknya, dan Dehan juga memberikan surat untukku.

“Keyla, Jam 3 sore aku tunggu kamu di kantin, kamu datang saja ke bu Minah ya!”

Dengan perasaan senang, bahagia dan bercampur dengan ke galauan, aku memasuki kelas dan berharap waktu cepat menunjukkan pukul 3 sore, aku meminta Rian dan Febri menemaniku, tetapi mereka tidak mau menemaniku. Tanpa basa-basi setelah bel akhir dari semua pelajaran yang membuat aku muak dan membuat aku ingin cepat-cepat ke Bu Minah seorang ibu muda yang berjualan nasi goreng dikantin kampusku. Setelah sampai sana, aku mendapatkan sebuah surat dari Bu Minah.

“Makasih udah mau datang ke tempat Bu Minah, sekarang silahkan kamu ke mading dan lihat apa yang terjadi!”

Sebenarnya aku kesal dengan perbuatan Secret Admirer, apakah dia hanya mempermaikan aku? Atau dia sebenarnya tidak ingin menunjukkan dirinya padaku. Sesampainya di mading gedung utama, aku hanya mendapatkan box berpitakan merah dan bertuliskan “Dipakai ya key! Semoga muat” box itu berisikan sebuah gaun cantik, segera aku kekamar mandi dan memakai gaun cantik itu, tiba-tiba dipintu itu bertuliskan

“Jam 5! Ditunggu di pepohonan gedung kampus ya! JANGAN NGARET!”

Setelah aku memakai gaun itu, aku bergegas melihat di cermin besar yang ada dihadapanku, aku bagaikan The beauty of princess yang akan bertemu dengan prince-nya. Aku sontak berkata “Princess, kau akan menemukan secret admirer lo selama ini, jangan kecewain apa yang bakalan terjadi nanti! MANGAT PRINCESS”

Sesampainya di pepohonan itu, aku melihat cowo berjas dan tak lupa dengan gayanya yang stay cool, dia membelakangiku dan aku pun tak bisa menebak-nebak siapa cowo berjas itu.

“Hai?” kataku memulai percakapan itu.

Dia membalikkan badan, dan mengangkat dagunya. Aku sontak terkaget akan hal ini, ternyata tak ku duga selama ini secret admirerku adalah….

“gue secret admirer lo key, lo udah tau siapa gue? Gimana key menurut lo?” kata secret admirer aku selama ini

“gue gak nyangka kalo secret admirer gue itu lo, kenapa lo bisa tau rumah gue? Dan.. gue gak pernah nyangka lo bisa nempelin surat cinta di mading gedung utama kampus” kataku

“lo gak harus tau itu key, namanya juga secret admirer, lo gak pernah nyangka gue selama ini yang selalu deket sama lo adalah secret admirer, gue suka lo dari pertama kali gue OSPEK, gue datang telat, dan gue duduk disebelah lo. Berjabat tangan sama lo, satu ruangan, satu jurusan, yang dengerin lo curhat tentang Dehan-Dehan itu” kata dia menjawab.

“Makasih ya lo selama ini udah dengerin cerita gue tentang cowo lain” kata aku membalas perkataannya

“Jadi? Apa lo nerima gue jadi cowo lo keyla Anandinia?” Kata dia.

“Iya … gue janji gak bakal jadi kaya dulu lagi yang manas-manasin lo dengan cerita-cerita ngawur gue sama Dehan, dia Cuma First love gue di kampus ini…” jawabku

Sekarang, aku dan Rian menjalankan hubungan ini dengan menurutku cukup bahagia, dengan keromantisannya aku pun melewati hari demi hari, Febri juga melewati hari-harinya bersama Dehan, setelah ku tau ternyata 3 hari sebelum my secret admirer-ku menyatakan perasaannya, Febri dan Dehan sudah berpacaran, walaupun dengan keadaan nyesek setengah hidup tapi ku terima itu semua karena aku tau sekarang aku sudah bersama Rian J

****



0 komentar:

Posting Komentar